Singa ditakuti karena dia diam, sedangkan anjing dijadikan mainan karena ia menggonggong

Singa ditakuti karena dia diam, sedangkan anjing dijadikan mainan karena ia menggonggong



Dalam kehidupan terkadang kita akan selalu dihadapi dengan berbagai pilihan sikap, barbagai reaksi yang kita pilih dengan bermacam macam sikap dan tingkah laku, ada yang memang sikap dasar bawaan kita ada pula sikap yang kita kamuflase dan disembunyikan untuk alasan tertentu. Baik dilingkungan keluarga, tempat tinggal dan pekerjaan termasuk organisasi, kita cendrung berhadapan dengan berbagai tingkah laku orang lain yang tentunya sangat beragam dalam menghadapi masalah , ada yang meng-counter habis habisan, adapula yang arogan, ada juga yang diam dan tidak bereaksi terhadap serangan dan masalah.

Ada dua sikap berlawanan yang disebutkan, Pendiam dan suka berkoar koar. Dari dua sikap yang berlawanan ini jelas terlihat bahwa pendiam lebih susah ditebak kemana arah fikir sedangkan orang yang berkoar koar akan cendrung kelihatan arah dan maksudnya.


Bukankah diam itu emas?

Imam Syafi’i berkata :

ﻣَﺎ ﻧَﺎﻇَﺮْﺕُ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻗَﻂُّ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻐَﻠَﺒَﺔِ
“Aku tidak pernah berdebat untuk mencari
kemenangan”

Maka dari itu, lebih baik kita mengalah saja
dengan orang yang selalu jahil terhadap kita. Jika tidak, maka kita akan sama terpancing emosi darinya. Diam saja itu penyelamat, daripada diteruskan saling berbantahan yang tiada akhirnya. Lengkapnya dari Imam Syafi’i Rahimahullah dalam sikap menghadapi orang orang jahil:

ﺍِﺫَﺍ ﻧَﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦٌﺮْﻳَ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕُ
“Apabila orang bodoh mengajak berdebat
denganmu, maka sikap yang terbaik adalah
diam, tidak menanggapi”

ﻓَﺎِﻥْ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻪُ ﻓَﺮَّﺟْﺖَ ﻋَﻨْﻬُﻮَﺍِﻥْ ﺧَﻠَّﻴْﺘُﻪُ ﻛَﻤَﺪًﺍ ﻳَﻤُﻮْﺕُ

“Apabila kamu melayani, maka kamu akan
susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati”

ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﺳَﻜَﺖَّ ﻭَﻗَﺪْ ﺧُﻮْﺻِﻤَﺖْ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻤْﺎِﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻮَﺍﺏَ ﻟِﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺮِ ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ

Apabila ada orang bertanya kepadaku : “jika
ditantang oleh musuh, apakah engkau diam?”

Jawabku kepadanya : “Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya.”

ﻭَﺍﻟﺼُّﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﻤَﻖٍ ﺷَﺮَﻓٌﻮَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻟِﺼَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌِﺮْﺽِ ﺍِﺻْﻠَﺎﺡُ
“Sikap diam terhadap orang yang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan”

Lalu Imam Syafi’i berkata :

ﻭَﺍﻟﻜَﻠﺐُ ﻳُﺨْﺴَﻰ ﻟَﻌَﻤْﺮِﻯْ ﻭَﻫُﻮَ ﻧَﺒَّﺎﺡُ
“Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor
singa itu ditakuti lantaran ia pendiam ??
Sedangkan seekor anjing dibuat permainan
karena ia suka menggonggong ??”

Maka tidak perlu kita berdebat dengan orang orang yang nantinya hanya akan menghinakan diri kita sendiri. Untuk itu Imam Syafi’i berkata kepada orang jahil yang menantangnya berdebat :

“Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, toh diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi Singa meladeni anjing”

Dan Nabi Muhammad SAW juga telah bersabda :

“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar
surga bagi orang yang meninggalkan debat
meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.”

Dalam alquran Allah SWT juga berfirman :

ﺧُﺬِ ﺍﻟﻌَﻔْﻮَ ﻭَﺃْﻣُﺮْ ﺑِﺎﻟﻌُﺮْﻑِ ﻭَﺃَﻋْﺮِﺽْ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺠَﺎﻫِﻠِﻴْﻦَ
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang
mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang jahil” (QS. Al-A’raf: 199).

Jadi, diam itu adalah hal terbaik untuk segala permasalahan hidup. Apalagi jika diam kita dengan tujuan tidak ingin mencari permasalahan. Bukankah Singa ditakuti karena dia diam sedangkan anjing dijadikan mainan karena ia menggonggong?

“Orang pandai mencercaku dengan kata kata jelek Maka aku tidak ingin untuk menjawabnya. Dia bertambah pandai mencerca dan aku bertambah lembut, seperti kayu wangi yang dibakar malah menambah wanginya“.

Posting Komentar

Copyright © MMC - Movies | Distributed by Manzur Malang Computer | Designed by Muhammad Mansyur